...
Allah, Sang Maha Kasih,
yang meniupkan cinta ke dalam hati,
tolong pegangi hati hamba ini -
27 Nov 2017
Seperti embun pagi
Derainya mungkin hanya setetes, seperti sisa embun di ujung daun saat pagi mewarnai dunia... Sedikit, tapi ada di setiap hari~
langit dan laut
langit dan laut
dan hal-hal yang tak kita bicarakan
biar jadi rahasia
menyublim ke udara hirup dan sesalkan jiwa...
waktu yang kupinjam
engkau adalah waktu yang kupinjam
dengan segenap rindu yang membubung tinggi di angan
waktu sudah kuhabiskan
kini aku berpasrah
berbicara pada Tuhan memohon jawaban
masih adakah waktu yang kau bisa pinjamkan padaku Tuhan..
dengan segenap rindu yang membubung tinggi di angan
waktu sudah kuhabiskan
kini aku berpasrah
berbicara pada Tuhan memohon jawaban
masih adakah waktu yang kau bisa pinjamkan padaku Tuhan..
perempuan berembun
kepada Sang pemberi kehidupan
perempuan itu memanggil-manggil hujan
mengetuk langit ia
meminjam sinar mentari berhenti
ia tak butuh pelangi
lalu bertanya ia
adakah hujan memberi kabar
ia menunggu di bumi yang gersang
ia yakin
terus membaca mantra
doa puji puja
bahwa waktu itu akan tiba
perempuan itu akan berembun menanti pagi
ia begitu cantik, bening, dan rapuh
ia menghamparkan selendangnya ke atas
menangis menghiba pada Tuhannya
ia memejamkan matanya
untuk setiap waktu yang tersisa
lalu dilihatnya pipi dan matanya bagai bulir-bulir bening
ia lah perempuan yang beku pagi ini
(edrida pulungan)
happy internasional womwn day for tomorrow,
this poetry special for all beautiful woman in the world.
you are always special
perempuan itu memanggil-manggil hujan
mengetuk langit ia
meminjam sinar mentari berhenti
ia tak butuh pelangi
lalu bertanya ia
adakah hujan memberi kabar
ia menunggu di bumi yang gersang
ia yakin
terus membaca mantra
doa puji puja
bahwa waktu itu akan tiba
perempuan itu akan berembun menanti pagi
ia begitu cantik, bening, dan rapuh
ia menghamparkan selendangnya ke atas
menangis menghiba pada Tuhannya
ia memejamkan matanya
untuk setiap waktu yang tersisa
lalu dilihatnya pipi dan matanya bagai bulir-bulir bening
ia lah perempuan yang beku pagi ini
(edrida pulungan)
happy internasional womwn day for tomorrow,
this poetry special for all beautiful woman in the world.
you are always special
februari
perempuan itu tetap mendoakanmu,
"happy morning 14th semoga februarimu lebih manis dari pada februari saya-"
rapallah doamu
februari tanggal dua, rapallah doa-doa dan inginmu...
aku aamiinkan tiga kali dari sini -
mewarnai
masih dalam kepala perempuan itu,
rindu kemudian menggambar seorang lelaki, seorang wanita dengan bocah laki dalam gandengan mereka di suatu pagi di halaman penuh bunga -
"bunda, kau mau ikut mewarnainya ?" demikian tanyanya pada perempuan itu
Langganan:
Postingan (Atom)